Minggu, 08 Januari 2012

KESAN PERTAMA DI DESA TERTINGGI DI JAWA

Desa Ngadas yang terletak di 2100 DPL, 2 kilo meter dari kawah gunung bromo, masuk wilayah kecamatan Ponco Kusumo Kabupaten Malang ini luar biasa dan mungkin merupakan desa tertinggi di jawa... Yang lebih istimewa lagi, selain pemandangan alamnya yang sangat indah ( yang walaupun untuk bisa sampai kesana cukup menyeramkan, karena di kanan kiri jalan yang saya lalui adalah jurang dan tingkat kemiringan yang luar biasa ) adalah adat istiadatnya yang masih terjaga sampai saat ini... 













Pantas bila Bupati Kabupaten Malang Rendra Kresna menyampaikan pesan secara pribadi kepada saya ketika beliau saya wawancarai, untuk datang langsung meninjau desa  Ngadas dan mengangkat adat istiadat desa ngadas, yang menurut Bupati adalah adat istiadat peninggalan kerajaan mojopahit, yang sampai saat ini masih terjaga.... 
Setelah 3 jam perjalanan dari kota Malang, akhirnya sampai juga saya dan teman teman satu tim paket budaya asia pasific RRI, di desa ngadas... Sebenarnya perjalan kali ini cukup melelahkan, namun karena suasana alam yang begitu indah dan menantang untuk bisa ditaklukkan, serta suasana kocak teman teman seperjalanan, rasa lelah itu hilang dengan sendirinya, apalagi setelah melihat keramahan warga desa ngadas yang belum luntur.  Ketika sampai di lokasi, oarang pertama yang kami temui adalah seorang anggota linmas, yang sayang sekali belum sempat saya tanya siapa namanya, oleh anggota linmas itu kami diantarkan ke balai desa ngadas, yang ternyata disana sudah ada beberapa perangkat desa ngadas, diantaranya Pak Misbu yang jabatan sehari harinya adalah modin desa, kepetengan atau kepala keamanan desa Ngadas Pak Sujud Noto, Nita seorang bidan desa dan beberapa orang yang lain. Dari mereka yang ada di balai desa ngadas itulah akhirnya kami tahu beberapa adat istiadat desa ngadas yang memang selama ini belum pernah kami temukan di daerah lain... dan apapun adat isiadat desa ngadas itu kan saya tulis disini pada kesempatan yang lain... Namun yang jelas, sebelum saya ceritakan apapun adat istiadat desa ngadas itu semua, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk keramah tamahanya kepada Pak kartono kepala desa ngadas, Pak dukun Ngatrulin pemangku adat atau ketua adat desa Ngadas, nita bidan desa, semua perangkat desa serta warga desa ngadas,  dan yang pasti adalah untuk Pak Rendra Kresna bupati Kabupaten Malang yang membuat kami ingin datang langsung ke desa Ngadas....


FIRST IMPRESSIONS IN THE VILLAGE OF THE HIGHEST IN JAVA





























Ngadas village located in the 2100 FBC, 2 kilo meters from the crater of Mount Bromo, entered the district of Malang Regency Ponco Kusumo is amazing and probably the highest village in Java ... Even more special again, but very beautiful natural scenery (which, although to be able to get there quite scary, because on either side of the road that I take are cliffs and slopes are excellent) is a custom that is still maintained to this day ... No wonder when Malang Regent Rendra Kresna delivered the message personally to me when I interviewed him, to come directly review the village and raised Ngadas Ngadas village customs, which the Regent is Mojopahit customs of the kingdom, which is still awake ... . After 3 hours drive from the city of Malang, finally got around my teammates and friends Asian Pacific cultural package RRI, in the village Ngadas ... Actual journey time is quite tiring, but due to the natural atmosphere that is so beautiful and challenging to be conquered, and the atmosphere of hilarious friends traveling companion, the tiredness that goes away by itself, especially after seeing friendliness Ngadas villagers that have not faded. When it got to the location, the first person we met was a member of the security guards, which unfortunately I have not had time to ask what's his name, by the members of our Well it Ngadas delivered to the village hall, which was there already exist several devices Ngadas villages, of which Mr. Misbu that day is a day position modin village, the village security chief kepetengan or Prostration Ngadas Mr. Noto, Nita was a midwife and a few others. Of those that exist in the village hall Ngadas that we finally know some customs Ngadas villages that are so far we have never found in other areas ... and any custom isiadat Ngadas village that was here I wrote on another occasion ... But clearly, before I tell any village customs Ngadas it all, I want to thank you for the hospitality tamahanya to Mr. Kartono Ngadas village head, Mr shaman Ngatrulin adat or customary village chief Ngadas, women midwives, all the villages and residents Ngadas village, and that certainly is for Mr. Renda Krishna district of Malang Regency which made us want to come directly to the village Ngadas ....